Optimasi Wordpress Rumahweb
Pasang Maintenance Mode Setelah Install WordPress di Plesk
Satu hal yang cukup menarik dari control panel Plesk bawaan Rumahweb adalah adanya maintenance mode yang bisa kita aktifkan setelah selesai memasang WordPress.
Dengan maintenance mode ini, pengunjung akan tahu kalau situs kita sedang dalam perbaikan. Jadi kalau ada pengunjung yang datang ke situs yang belum selesai kita ‘oprek,’ mereka tidak akan melihat pesan error atau tampilan website yang masih berantakan.
Setelah selesai memasang WordPress, kamu bisa langsung melihat opsi maintenance mode ini. Jika kamu tidak melihatnya, login ke control panel Plesk lalu masuk ke menu WordPress dan cari tombol maintenance mode.
Pada fitur maintenance mode yang disediakan Rumahweb, kita bisa melakukan beberapa hal seperti mengubah pesan pada laman, memasang countdown timer, hingga menambahkan link ke akun sosial media. Jika kamu mengerti koding, kamu juga bisa mengubah template default maintenance mode ini.
Sayangnya ketika dalam maintenance mode, kita selaku admin juga tidak bisa melihat laman login yang artinya kita tidak bisa masuk ke dalam dasbor admin WordPress. Untuk mengakalinya, kita harus menonaktifkan maintenance mode terlebih dahulu, login, lalu mengaktifkannya kembali.
Untuk kamu yang masih bingung cara loginnya, masuk saja ke URL domainkamu.com/wp-admin atau domainkamu.com/wp-login.php. Setelah selesai install WordPress, kamu bisa melakukan hal lainnya seperti mengubah permalink, mengganti tema, hingga menambahkan plugin.
Berikut adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimasi situs WordPress Anda:
Optimasi widget yang Anda gunakan
Sebaiknya Anda menggunakan widget yang mudah loading dan tidak berat. Beberapa widget perlu melakukan loading JavaScript atau CSS ketika mereka sedang menjalani render. Ini biasa terjadi pada widget Facebook, Twitter, dan Google+.
Jika sebuah widget tidak akan sering-sering diupdate, upload langsung saja ke server Anda. Dengan tidak harus bergantung pada server eksternal, waktu loading website Anda akan mengalami peningkatan.
Instal Speed Booster Pack
Ada beragam faktor yang mempengaruhi kinerja website. Selain dari sisi cache, optimasi gambar, cara optimasi website WordPress juga dapat dilakukan pada script website. Tahukah kamu bahwa script website yang tidak optimal juga dapat menyebabkan WordPress menjadi lambat? Website harus kerja 2 kali untuk melakukan eksekusi script yang dimilikinya. Untuk itu, kamu dapat mempercepatnya dengan Plugin Speed Booster Pack. Cara instalasinya yaitu, silakan klik menu Plugins lalu klik Add New. Kemudian pada keyword silakan tulis Speed Booster Pack dan klik Install Now pada Speed Booster Pack ⚡ PageSpeed & Performance Optimization. Jangan lupa klik Activate ya.
Jika telah diaktivasi, maka plugin ini telah aktif. Coba cari Menu Speed Booster Pack pada sidebar sebelah kiri dashboard WordPress. Kamu bisa melakukan optimasi script dari general, advanced, CDN atau Google Analytics. Klik saja bagian-bagian yang kamu anggap tidak penting. Namun, sebelum klik apa saja yang di remove/ di enable pastikan kamu tahu maksud dan penggunaan dari fitur tersebut ya.
Cek Performa Website Kamu!
Untuk mengukur performa website, kamu dapat menggunakan https://gtmetrix.com/. Silakan akses di browser lalu tuliskan nama website yang telah diinstal plugin. Voila! Performa website kamu muncul deh!
Cara optimasi website WordPress dapat kamu lakukan dengan mudah. Dengan bantuan plugin dan fitur DomaiNesia, kamu bisa membuat website menjadi lebih cepat. Semakin cepat website maka semakin banyak pengunjung yang mengakses. Ingin WordPress aman dari serangan hacker? Cek Tips Agar WordPress Aman ya.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Cara Install WordPress Di XAMPP Localhost - Rumahweb
Plesk dan cPanel adalah dua kontrol panel yang banyak dipakai di web hosting. Meski punya karakteristik masing-masing, ternyata cara install WordPress di Plesk dan cPanel tidak jauh berbeda lho!
Baru-baru ini saya mendapatkan kesempatan untuk mencicipi hosting gratis dari Rumahweb. Hadiah ini saya dapat setelah mengikuti lomba review yang diadakan untuk memperingati 17 tahun Rumahweb (Deadline: 31 Maret 2019).
Lumayan, dapat satu domain .com gratis dan satu paket WordPress Hosting 1 Cloudlet (0.5 CPU, 512 RAM, 1GB SSD Storage) untuk 1 website. Sekalian bisa jadi bahan review Rumahweb saya nantinya.
Namun berbeda dengan web hosting lain yang pernah saya coba, baru kali ini saya mendapatkan hosting dengan control panel Plesk. Paket shared/cloud hosting dari Niagahoster, Dewaweb, Domainesia, JagoanHosting, dan IDWebhost yang pernah saya coba, semua menggunakan cPanel. Hostinger sendiri menggunakan cPanel kustom yang mereka sebut hPanel.
Untuk kamu yang terbiasa dengan cPanel, memakai Plesk mungkin akan membutuhkan sedikit waktu untuk terbiasa. Tampilan keduanya memang sangat berbeda, namun fiturnya sendiri saya kita punya banyak kesamaan.
Jika kamu tidak menginstal control panel kamu sendiri seperti saat memakai paket shared hosting, rasanya tidak ada masalah apapun yang kamu dapat. Namun jika kamu penasaran apa bedanya Plesk dan cPanel, kamu bisa melihat tabel lengkapnya di artikel milik plesk.com dan znetlive.com.
Monitor plugin yang Anda gunakan
Pertama-tama, minimalkan jumlah plugin yang Anda gunakan. Sebelum Anda menginstall plugin apapun, pikirkan kembali apakah Anda benar-benar membutuhkan plugin tersebut. Memiliki banyak plugin tidak akan berpengaruh langsung ke kecepatan website Anda, tetapi ini juga meningkatkan risiko penginstallan plugin yang memiliki akibat buruk.
Kedua, pastikan bahwa plugin Anda sudah dioptimasi untuk versi WordPress yang sedang Anda gunakan. Ada baiknya Anda melakukan research terlebih dahulu sebelum Anda menginstall sebuah plugin, apalagi jika plugin tersebut memiliki rating rendah.
Service yang Berjalan
Karena WordPress ini disimpan di hosting, pastikan kamu cek service yang berjalan ya. Jika kamu mengaktifkan cronjob, atau mengaktifkan plugin tertentu terkadang ada yang mempengaruhi kerja server hosting. Jika MySQL Disk Usage, CPU Usage, dan Physical Memory Usage berwarna merah, artinya website kamu lambat ketika diakses. Jika mengalami hal ini segera lapor ke Tim Support DomaiNesia.
Salah satu faktor juga yang membuat website tidak optimal yaitu terdapat malware di WordPress kamu. Malware ini berupa script yang disisipkan di website sehingga ketika diakses sangatlah lambat. Adapun tanda-tanda website kamu terkena malware yaitu website lambat, ketika diakses mengarah ke halaman lainnya, terjadi loading yang terus-menerus dan sebagainya.
Optimasi gambar-gambar yang ada di website Anda
Gambar adalah salah satu elemen website yang termasuk ‘berat’. 65% dari konten web adalah gambar. Ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk mengoptimasi gambar-gambar yang Anda upload ke website Anda.
Hal pertama yang sebaiknya Anda lakukan adalah mencari dimensi gambar maksimal untuk thumbnail dan gambar berukuran medium atau large. Anda akan menemukan pilihan ini di Settings/Media.
Jika Anda mengupload gambar berukuran 1024px dan area konten Anda hanya 604px, gambar Anda akan di-resize secara otomatis dengan menggunakan CSS. Ukuran yang mereka gunakan untuk me-resize gambar tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk didownload.
Hi DomaiNesians! WordPress telah digunakan hampir untuk semua blog dan website di dunia. Bahkan sebagian customer DomaiNesia pun juga memanfaatkan WordPress sebagai platform untuk membangun website pribadi, website sekolah ataupun toko online. Nah, pada panduan kali ini akan dijelaskan cara optimasi website WordPress agar lebih cepat. Apakah bisa? Tentu saja bisa. Dengan kehadiran plugin di WordPress, hal tersebut dapat mempermudah kamu dalam membuat website menjadi lebih cepat.
Sebelum masuk ke cara optimasi website WordPress, pastikan kamu sudah:
Cara Install WordPress di Plesk pada Hosting Rumahweb
Untuk mulai menginstall WordPress di Plesk, masuk terlebih dahulu ke dasbor Rumahweb lalu pilih layanan hosting yang kita punya. Dari sini kita bisa login ke control panel Rumahweb.
Setelah login, kamu bisa memilih beberapa opsi untuk menginstall WordPress di Plesk.
Pertama ada tombol cepat INSTALL WORDPRESS. Kedua ada tombol INSTANT APPS di mana kita bisa memilih WordPress sebagai aplikasi yang akan kita install. Jika kedua tombol ini tidak ada, pilih menu APPLICATION untuk memilih dan memasang WordPress.
Setelah memilih opsi untuk menginstall WordPress, akan ada popup untuk mengatur instalasi tersebut. Langkah ini bisa saja kamu biarkan secara default agar proses instalasi langsung berjalan. Namun jika kamu ingin melakukan perubahan, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.
Pada bagian SITE TITLE, ubah namanya sesuai dengan judul situs yang ingin kamu pakai. Tenang! nama ini bisa kamu ubah nantinya.
Lalu pada bagian PLUGIN/THEME SET, kita bisa mengatur plugin yang juga secara otomatis akan dipasang saat kita menginstall WordPress. Ada beragam opsi yang bisa kamu pilih:
Pada bagian WORDPRESS ADMINISTRATOR, biasanya kita akan mendapatkan username dan password secara otomatis. Salin keduanya untuk login ke dasbor admin WordPress nantinya. Lakukan hal yang sama pada opsi DATABASE.
Terakhir pada bagian AUTOMATIC UPDATE SETTINGS, kita bisa mengatur agar WordPress secara otomatis mengupdate core wordpress, plugin, dan tema yang kita pakai. Namun saya sendiri lebih senang untuk melakukannya secara manual agar saya bisa mengecek terlebih dahulu kompabilitas atau tingkat kecocokan plugin/tema dengan versi WordPress yang saya pakai.
Setelah semua selesai, klik tombol INSTALL. Proses instalasinya sendiri sangat cepat, jadi tidak perlu mengunggu lama. Setelah selesai, kamu bisa melihat WordPress yang sudah terpasang di control panel Plesk.
Selalu Gunakan Versi WordPress Terbaru
WordPress adalah salah satu CMS yang sifatnya open source. Semua orang dapat mengembangkan dan menjadi developer di dalamnya. Untuk itu, pastikan kamu menggunakan versi WordPress terbaru ya. Jangan lupa selalu update versi WordPress. Jika kamu merasa kesulitan dengan fitur editor Gutenberg di WordPress versi 5.0 keatas, jangan khawatir. Kamu tetap harus update versi WordPress terbaru dan instal Classic Editor ya. Coba cek Cara Mengubah Editor WordPress ke Classic Mode.