Inggris Raya Ibu Kota

Inggris Raya Ibu Kota

Sapporo: Kota Ibu Kota Hokkaido, Jepang

Sapporo (札幌, secara harfiah berarti "sungai penting yang mengalir melalui dataran" dalam bahasa Ainu) adalah ibu kota Hokkaido, pulau terbesar kedua di Jepang. Kota ini terletak di bagian utara pulau, dan memiliki iklim yang dingin dan bersalju. Sapporo awalnya adalah desa kecil yang hanya memiliki tujuh orang penduduk pada tahun 1857. Namun, kota ini mulai berkembang pesat pada awal Periode Meiji, ketika pemerintah Jepang mulai membangun Hokkaido. Pada tahun 1868, Sapporo dipilih sebagai pusat administrasi Hokkaido. Pemerintah Jepang mengundang para ahli dari luar negeri untuk membantu merencanakan pembangunan kota. Akibatnya, Sapporo dibangun dengan sistem jalan yang teratur dan rapi. Sapporo menjadi terkenal di dunia pada tahun 1972, ketika kota ini menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin. Sejak itu, Sapporo menjadi tujuan wisata yang populer, terutama bagi para pecinta olahraga musim dingin. Sapporo juga terkenal dengan kulinernya, terutama ramen dan bir. Kota ini juga memiliki festival salju tahunan yang diadakan pada bulan Februari.

Festival Salju Sapporo

Taman Shiroi Koibito

photo by: Japan Travel, Japan Guide, Fun! Japan, Gnome, Visit Sapporo

Untuk Perusahaan yang merekrut kandidat melalui Tim HR kami dan Konsultan HR untuk Bartender UK | Lowongan di Britania Raya, jika kandidat yang bergabung melalui kami keluar dalam waktu 90 hari setelah Bergabung, maka kami akan memberikan pengganti dengan kandidat baru tanpa biaya apa pun untuk lowongan Bartender Inggris | Britania Raya.

Sejarah ibu kota Inggris mengalami beberapa perubahan signifikan sejak zaman kuno hingga modern, mencerminkan perkembangan politik, ekonomi, dan sosial negara tersebut. Winchester, kota kuno di Hampshire, dikenal sebagai ibu kota Inggris selama periode Anglo-Saxon. Kota ini menjadi pusat pemerintahan pada masa pemerintahan Raja Alfred the Great (871–899), yang menjadikan Winchester sebagai pusat kekuasaan Wessex, salah satu kerajaan yang kemudian menyatu menjadi Inggris. Winchester tetap menjadi ibu kota hingga sekitar tahun 1066, ketika penaklukan Normandia mengubah lanskap politik Inggris.

Meskipun Winchester adalah ibu kota resmi, London sudah mulai berkembang sebagai pusat ekonomi dan perdagangan sejak zaman Romawi. Londinium, nama Romawi untuk London, didirikan sekitar tahun 43 M dan dengan cepat menjadi pusat komersial penting di provinsi Britannia. Namun, baru pada abad ke-11 dan 12, London mulai mengambil peran lebih sentral dalam pemerintahan Inggris. Pada tahun 1066, William the Conqueror menaklukkan Inggris dan dimahkotai di Westminster Abbey, sebuah penanda penting peralihan kekuasaan ke London.

Meskipun Winchester tetap penting secara simbolis dan administratif untuk beberapa waktu, pengaruh London semakin kuat. Pada tahun 1154, dengan dimulainya pemerintahan Henry II, London mulai berfungsi sebagai pusat administratif yang de facto, dengan banyak institusi pemerintah dan istana kerajaan pindah ke kota ini. Westminster, bagian dari London, berkembang sebagai pusat pemerintahan. Westminster Abbey, yang didirikan pada abad ke-10, menjadi tempat penobatan raja-raja Inggris. Pada tahun 1295, Parlemen Inggris mulai berkumpul di Istana Westminster, meneguhkan peran London sebagai pusat politik.

Selama Abad Pertengahan, London terus tumbuh sebagai pusat perdagangan dan ekonomi. Sungai Thames yang strategis menjadikannya pusat pelabuhan utama, menarik pedagang dari seluruh Eropa. Pada tahun 1666, Great Fire of London menghancurkan sebagian besar kota, namun rekonstruksi cepat mengubahnya menjadi pusat urban yang lebih modern. Rekonstruksi ini mencakup pembangunan kembali berbagai bangunan penting dan infrastruktur kota, yang semakin memperkokoh posisi London sebagai pusat utama di Inggris dan Eropa.

Pada abad ke-18 dan 19, London menjadi pusat Revolusi Industri, menarik imigran dan pekerja dari seluruh dunia. Kota ini juga menjadi pusat keuangan global dengan pendirian institusi seperti Bank of England (1694), Lloyd's of London (1686), dan London Stock Exchange (1801). Perkembangan ini menjadikan London sebagai magnet bagi inovasi, perdagangan, dan keuangan, yang pada gilirannya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi kota. Industri-industri baru bermunculan, dan infrastruktur kota terus berkembang untuk mendukung pertumbuhan ini.

London semakin berkembang pesat sepanjang abad ke-20, meskipun mengalami kerusakan besar selama Perang Dunia II akibat pemboman. Pasca perang, rekonstruksi dan modernisasi terus dilakukan, menjadikan London sebagai salah satu kota terkemuka di dunia dalam berbagai aspek. Infrastruktur baru, gedung-gedung pencakar langit, dan sistem transportasi yang efisien semuanya berkontribusi pada citra modern London. Selain itu, London juga menjadi pusat budaya dan pendidikan, dengan berbagai universitas, museum, dan teater yang terkenal di seluruh dunia.

Hari ini, London dikenal sebagai salah satu ibu kota global yang paling penting, baik secara politik, ekonomi, maupun budaya. Dengan populasi lebih dari 8 juta jiwa, London merupakan kota terbesar di Inggris dan salah satu yang paling beragam di dunia. Pusat keuangan di City of London dan Canary Wharf, bersama dengan lembaga budaya seperti British Museum dan Tate Modern, menjadikan London pusat inovasi dan kreativitas yang terus berkembang. Keanekaragaman penduduk dan kekayaan budayanya menjadikan London sebagai tempat yang dinamis dan menarik bagi wisatawan, pekerja, dan pelajar dari seluruh dunia.

Sejarah ibu kota Inggris mencerminkan transformasi dari kota kuno Winchester ke metropolis modern London. Perkembangan ini dipengaruhi oleh perubahan politik, ekonomi, dan sosial yang telah membentuk Inggris selama berabad-abad, menjadikan London sebagai simbol kekuatan dan keanekaragaman bangsa ini. Dari masa Romawi hingga era modern, setiap periode dalam sejarah London menambah lapisan kekayaan dan kompleksitas yang membuatnya menjadi kota yang unik dan berpengaruh di panggung dunia.

Pada tahun 43 M, Kaisar Romawi Claudius berhasil menguasai Britania Raya. Di saat itu juga mendirikan provinsi Romawi Baru bernama Britannia. Tentu, Romawi banyak meninggalkan warisannya. Misalnya koin perak yang dibuat sekitar tahun 40-an M.

Terhitung Romawi menduduki Britania Raya dalam waktu lama dari 43-410 M. Romawi menancapkan kekuasaannya melalui kota yang mereka didirikan maupun hasil penaklukan di Britania Raya. Tidak hanya satu, tapi ada beberapa. Mari baca selengkapnya 4 kota bersejarah dari Romawi berikut ini.

Tahun pasti kota Londinium didirikan masih diperdebatkan oleh para sejarawan. Kemungkinan besar didirikan pada periode awal kekuasaan Romawi di Britania Raya tahun 40-an M. Londinium awalnya berfungsi sebagai sebuah pos terdepan di ujung terjauh dari Kekaisaran Romawi, terang Historyhit.

Pada akhir tahun 50-an M, Londinium mengalami pertumbuhan pesat sebagai pusat perdagangan dengan pertumbuhan ekonominya hingga dekade berikutnya setelah tahun 50-an M. Kota ini pernah menampung populasi hingga 10.000 jiwa. Kepala administrator berbasis di Londinium sekaligus menjadi jantung pemerintahan Romawi di Britania Raya.

Sayangnya, Londinium diserang oleh Boudica dan pasukannya. Mereka memanfaatkan kelemahan Romawi di Londinium dalam hal militer. Hal ini membuat Gubernur Romawi, Suetonius Paulinus meninggalkan Londinium.

Peristiwa mengerikan terjadi, Boudica dan pasukannya berhasil membakar Londinium. Bukti kuat dengan ditemukannya lapisan terbakar berwarna merah terang di dalam tanah oleh para arkelog. Temuan itu diyakini bertanggal tahun 60/61 M. Itu hanya sementara, karena Londinium direbut kembali oleh Romawi dari Boudica dan membangun kembali Londinium.

Cirencester pada era Rowawi disebut Corinium Dobunnorum adalah pemukiman terbesar kedua di Britania Raya setelah Londinium dengan populasi hingga 15.000 jiwa. Cirencester menjelma sebagai kota pasar yang amat ramai. Kota ini didirikan sekitar tahun 75 M, dilansir Cirencester.

Temuan arkeologi menunjukkan adanya jalan-jalan lebar dengan tiang-tiang, bangunan-bangunan umum megah dan rumah-rumah yang dilengkapi perabotan mewah dihiasi dengan mosaik halus.

Setelah dipegang Romawi selama 500 tahun, Cirencester jatuh ke tangan suku Anglo-Saxon (Inggris kuno). Pada abad pertengahan, Cirencester menjadi kota wol yang makmur dan menjadi jantung perdagangan wol.

Saat itu, kain wol terbaik di Eropa ditemukan di Cirencester. Alhasil banyak pedagang Cirencester memperoleh kekayaan dari perdagangan nasional maupun internasional.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Baca Juga: 7 Fakta Prancis, Campuran dari Ras Romawi, Jerman dan Celtic

Dulunya Verulamium adalah kota milik suku asli Britania yakni Catuvellauni. Namun, kota ini ditaklukan oleh Romawi pada 43 M. Pada 50 M, Verulamium menjadi kota besar yang dimiliki Romawi. Verulamium pernah dibakar habis oleh Boudica dan pasukannya. Kemudian, Romawi berhasil menumpas Boudica dan membangunnya kembali.

Temuan arkeologi menunjukkan adanya hypocaust yakni sistem pemanas bawah lantai kuno. Teknologi kuno Romawi memungkinkan udara panas bersikulasi di bawah lantai dan dinding bangunan.

Ada mosaik yang menutupi hypocaust diperkirakan merupakan bagian dari ruang resepsi dan pertemuan dari townhouse besar yang dibangun sekitar tahun 200 M di dekat Watling Street. Taman Verulamium dengan ukuran 100 hektar terdaftar sebagai monumen kuno dilindungi undang-undang.

Caerleon adalah kota terletak di Wales dan merupakan situs benteng legion Romawi terkenal yakni Isca Asugusta. Caerleon adalah markas besar Legio II Agusta dari tahun 75-300 M. Orang Romawi menyebut situsnya sebagai Isca.

Nama Caerleon kemungkinan diambil dari bahasa Wales berarti ‘benteng legiun’. Adapun temuan arkeologinya yakni amfiteater militer, pemandian dan barak. Temuan ini terletak di bawah kota kontemporer di Caerleon.

Barak adalah barisan perumahan di mana setiap baris menampung satu unit terdiri dari 80 tentara dan perwira komandannya. Kompleks pemandian air panasnya sangat besar dan amfiteaternya bisa menampung 6.000 tentara yang menyediakan hiburan, tontonan dan kompetisi militer.

Berdasarkan laman British heritage, Caerleon adalah kota kecil namun metropolitan yang ramai dan megah. Jalanan berbatunya mulus sehingga cocok dilintasi oleh pejalan kaki tentara Romawi. Pada abad ke 6, Caerleon menjadi pusat administrasi Kerajaan Gwent (Wales) sekaligus era akhir pemerintahan Romawi di tanah Britania Raya.

Tidak semua kota-kota tersebut didirikan oleh Romawi. Verulamium adalah rumah asli dari Catuvellauni dan Caerleon dihuni oleh suku Silures, etnis Britania era kuno. Empat kota tersebut memainkan peran penting bagi Romawi di Inggris Raya selama 360 tahun.

Baca Juga: 5 Kota Kuno di Luar Eropa yang Pernah Jadi Pusat Peradaban Romawi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Time Genie menghormati privasi Anda.

‫العربية Deutsch English Español Français Italiano 日本語 한국어 Bahasa Melayu Nederlands Polski Português Русский Türkçe 中文 Afrikaans Azərbaycanca Беларуская Български বাংলা Bosanski Català Čeština Dansk Ελληνικά Eesti Euskara پارسی Suomi Galego ગુજરાતી עברית पैरिस Hrvatski Kreyol ayisyen Magyar Հայերեն Bahasa Indonesia íslenska ქართული ಕನ್ನಡ Lietuvių Latviešu Македонски Монгол Norsk ਪੰਜਾਬੀ Română Slovenčina Slovenščina Shqip Српски Svenska Kiswahili தமிழ் ภาษาไทย Tagalog Українська اردو Tiếng Việt

Jembatan Type di Newcastle.

Bobo.id - Pernahkah teman-teman mendengar kota Newcastle?

Ternyata kota Newcastle yang terletak di Inggris Raya ini punya nama panjang bernama Newcastle upon Tyne, lo.

Newcastle upon Tyne atau yang biasanya disebut Newcastle City telah menjadi salah satu kota yang paling terkenal di Inggris raya.

Newcastle terkenal akan banyaknya bangunan kuno yang besar dan megah, pemandangan malam hari yang indah, serta dikenal memiliki aksen bahasa tersendiri.

Fakta Menarik Kota Newcastle

1. Pernah Dikuasai Romawi Kuno

Newcastle berlokasi di timur laut dari Inggris, di tepi sungai Tyne.

Kota indah ini berlokasi telah mengalami beberapa kali perubahan sejak kehidupan dikuasai Romawi Kuno di zaman dulu, lo.

2. Punya Jembatan Terkenal

Salah satu bangunan ikonik yang dimiliki Newcastle adalah The Tyne bridge yang letaknya dekat dengan Aelian Bridge.

Newcastle juga dikenal dengan sebutan kota industri percetakan besar yang ada di Inggris. Industri ini adalah yang terbesar keempat di Inggris setelah London, Oxford, dan Cambridge.

Baca Juga: Punya Ratusan Museum, Ini 5 Fakta Menarik Kota London di Inggris

3. Banyak Penduduknya Bisa Bicara Lebih dari Satu Bahasa

Surat kabar pertama yang ada di Newcastle adalah Newcastle Gazette dan Newcastle Courant dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1710 dan 1711.

Selain itu, Newcastle memiliki banyak literasi yang mengundang banyak intelektual dan akademisi berdebat dengan banyak literatur dalam bahasa Prancis, Spanyol, Jerman dan Latin.

Oleh sebab itu, penduduk kota Newcastle banyak yang bisa bicara lebih dari 1 bahasa.

4. Pernah Menjadi Pusat Pembangunan Teknologi Uap

Selama tahun 1750 - 1850, Newcastle menjadikan lokasinya sebagai pusat pengembangan dan basis ideal untuk membangun kereta uap.

Tak hanya itu, Newcastle semakin berkembang dengan ditemukannya turbin uap dan lampu yang digunakan pada bangunan kota.

Adanya perkembangan pesat pada industri Newcastle ini berbanding lurus dengan peningkatan populasi.

Mengapa demikian? Karena ekspansi industri menyebabkan adanya arus besar orang sehingga populasi meningkat dari 87.784 menjadi 266.671 pada tahun 1911.

Newcastle kemudian mendapat julukan sebagai kota pada tahun 1882. Newcastle yang awalnya merupakan kota pinggiran sungai berubah menjadi kota dengan industri kereta api dan trem.

Baca Juga: Dipopulerkan oleh Raja Charles II, Ini Tata Cara Afternoon Tea, Salah Satu Budaya di Inggris

5. Punya Klub Sepak Bola Terkenal

Bendera sepak bola Newcastle United yang berbasis di Newcastle Upon Tyne.

Newcastle United Football Club adalah klub sepak bola profesional Inggris yang berbasis di Newcastle upon Tyne.

Klub ini bermain di Liga Utama Inggris, yang merupakan kompetisi tingkat teratas dalam sepak bola Inggris.

Newcastle United didirikan pada tahun 1892 sebagai hasil penggabungan Newcastle East End dan Newcastle West End.

Di kota Newcastle, ada sebuah stadiom sepak bola yang dibangun pada pertengahan 1990-an dan memiliki daya tampung 52.354 penonton, lo.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Demam Lassa yang Baru Muncul di Negara Inggris, Penyakit Apa Itu?

Pada tahun berapa Newcastle dijadikan pusat pembangunan kereta uap?

Petunjuk; Cek halaman 2!

Tonton video ini juga, yuk!

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Pasalnya, sebelum Indonesia mengambil langkah ini, pemindahan ibu kota sempat dilakukan oleh beberapa negara.

Salah satu negara yang pernah memindahkan ibu kotanya adalah Inggris. Mungkin sebagian tak percaya bahwa London bukanlah ibu kota Inggris sejak lama.

Dalam sejarahnya, Inggris atau Britania Raya mengalami beberapa transisi ibu kota. Sebelumnya ibu kota kerajaan berada di Winchester hingga tahun 1026.

Pemindahan dilakukan dari Winchester ke London dimotori oleh banyaknya institusi pemerintahan yang memutuskan untuk berkantor di wilayah Westminster, masih bagian dari London. Pasalnya, waktu itu, London sudah menjadi pusat pelabuhan dan ekonomi yang cukup padat serta banyak urusan kenegaraan yang harus dilakukan di kota itu.

Karena situasi ini, London dengan cepat menjadi kota paling berkembang di Eropa. Pada 1650, kota yang terletak di bibir Sungai Thames itu menarik lebih dari 8.000 imigran per tahun.

Dengan kepadatan ini, muncul beberapa lembaga keuangan yang diprakasai serikat pekerja dan juga saudagar asing untuk melobi penguasa demi memberikan lingkungan bisnis yang baik bagi kegiatan usaha. Salah satunya adalah Liga Hanseatic dan juga beberapa saudagar Prancis.

Timbulnya lingkungan bisnis yang mendukung dari ini nyatanya membuat London semakin diminati para pebisnis. Pada abad ke-18, pemerintah Inggris ikut mendirikan institusi seperti Bank of England, Lloyds of London, dan London Stock Exchange di kota itu dengan harapan menunjang kebutuhan kolonialnya di Asia Selatan.

Perkembangan London sebagai pusat ekonomi baru pun membuat pemerintah Inggris semakin melepas pengaruhnya dalam dunia usaha yang dijalankan dari kota itu. Negara itu bahkan mendorong banyaknya liberalisasi pasar dan privatisasi demi mendorong sektor usaha.

Pembukaan pasar dan iklim ramah investor ini membuat London menjadi salah satu pusat keuangan dunia. Setara dengan New York di Amerika Serikat (AS).

"Kota London telah dibebaskan dari tahanannya, pemerintah Inggris, dan mengambil kesempatan untuk menumbuhkan, mendiversifikasi, dan meningkatkan pelanggan dari perusahaan di seluruh dunia di era baru pasar bebas dan globalisasi," ujar pakar ekonomi di media The Boar, Fatima Patel, dikutip Jumat (21/1/2022).

Meski begitu, kota ini masih mendapatkan tantangan ke depan. Krisis keuangan 2008 misalnya, menggulung beberapa bank. Belum lagi  pilihan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE) atau Brexit.

"Kota London, yang pernah menjadi kota wirausaha dan demokratis yang bebas dari intervensi kerajaan dan berdiri di atas kakinya sendiri, berada di bawah lututnya dan berada di bawah belas kasihan pemerintah," katanya lagi.

Sementara itu, di Indonesia, pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemindahan ibu kota ini sebagai bagian dari pemerataan sosial ekonomi. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, bahkan mengatakan pemindahan ini akan menciptakan pusat ekonomi baru di luar Jakarta dan Pulau Jawa.

"Pemindahan ibu kota ke Kalimantan didasarkan pada beberapa pertimbangan, keunggulan daerah, dan kesejahteraan. Dengan visi lahirnya pusat gravitasi ekonomi baru di tengah nusantara," pungkasnya.

Saksikan video di bawah ini:

Rekomendasi Atraksi di Sapporo

Video: Ketemu 19 Pengusaha Inggris, Prabowo Tarik Investasi USD 8,5 M

Museum Bir Sapporo